Acuy telah melahirkan anak ketiganya pada tanggal 3 Juli 2023 lalu dan sampai saat ini kondisi Acuy serta bayinya terpantau sehat. Bayi ketiga Acuy berjenis kelamin jantan dan terpantau aktif menyusu pada induknya. Beberapa kali Acuy terlihat sedang menyusui bayi yang ada dalam dekapannya. Acuy pun terlihat sangat menyayangi anaknya dan menumpahkan perhatian pada bayi kecilnya itu.
Kasih sayang dan naluri seorang induk orangutan dapat dilihat jelas dari cara Acuy memperlakukan bayinya. Saat tim mendekat untuk mengambil foto bayinya, Acuy selalu berusaha untuk menyembunyikan dan mendekap bayi tersebut. Hal ini merupakan perilaku yang wajar bagi induk orangutan. Induk orangutan akan berusaha untuk melindungi anaknya saat ia merasakan ada bahaya yang mengancam.
Acuy, memulai kehidupannya di Camp Rasak, Suaka Margasatwa Lamandau pada tahun 2006, saat usianya sembilan tahun. Sebelum melahirkan anak ketiganya, Acuy telah melahirkan dua bayinya di alam liar. Kedua bayi tersebut adalah Amina dan Ariel, yang sekarang telah tumbuh dengan besar dan sehat. Amina lahir pada tahun 2007, sedangkan Ariel lahir pada tahun 2015. Amina telah hidup mandiri, dan Ariel meskipun masih terlihat di dekat induknya, namun ia sudah tidak menempel lagi pada Acuy.
Seperti yang telah kita ketahui orangutan merupakan satwa yang dilindungi oleh negara kita. Hal ini tertuang dalam UU Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistemnya. Jika ditilik dalam CITES status Orangutan Kalimantan, Orangutan Sumatra dan Orangutan Tapanuli masuk dalam Appendix I, yang artinya primata ini tidak boleh diperdagangkan.
Orangutan adalah satu-satunya kera besar yang hidup di daratan Asia. Menurut IUCN orangutan telah masuk dalam kategori Kritis (Critically Endangered). Kehadiran orangutan di habitat asli mereka, memegang peranan penting dalam keseimbangan ekosistem hutan. Di dalam hutan, tanpa diperintah, orangutan penyebarkan biji-bijian dari buah yang dimakannya. Biji-bijian tersebut akan tumbuh menjadi pohon yang besar dan dapat meregenerasi hutan secara alam. Keberadaan pohon ini juga berpengaruh pada kesejahteraan satwa lain. Dengan begitu kestabilan hutan akan terjaga. Setidaknya hal itulah yang membuat orangutan disebut sebagai spesies payung (umbrella spesies).