Selama berada di program soft release, orangutan yatim piatu mempelajari banyak hal. Mereka mencoba untuk memahami bagaimana kehidupan di hutan dan segala hal yang terjadi di dalamnya. Saat menjalani program soft release, orangutan akan belajar memanjat pohon, membangun sarang di atas pohon, mencari pakan dan berbagai ketrampilan lain seperti menghindari bahaya.
Selama menjalani program soft release, staff camp selalu membawa orangutan yatim piatu untuk berlatih berbagai hal. Mereka akan mencatat apa saja yang orangutan tersebut lakukan selama menjalani latihan. Staff camp juga selalu memantau perkembangan kemampuan tiap orangutan.
Boy, merupakan orangutan yatim piatu jantan yang sedang berada di progran soft release. Sebelum mengikuti soft release di Camp Rasak, Boy berada di Camp JL. Boy merupakan satu-satunya orangutan pada programs soft release di Camp Rasak. Jadwal Boy setiap hari berlatih segala kemampuan yang akan diperlukannya untuk bertahan di alam liar secara mandiri. Staff camp akan membawa Boy ke hutan dan membiarkannya berlatih dari pagi sampai dengan siang atau sore hari.
Menurut staff camp Boy sangat aktif saat berlatih di hutan. Boy akan bergerak berpindah-pindah dari satu pohon ke pohon yang lain sambil mencari makan. Boy pun sangat suka naik turun pohon. Ia menghabiskan sebagian besar waktunya di atas pohon untuk mencari makanan. Namun, terkadang Boy juga masih turun ke tanah terutama saat Boy berlatih di halaman camp. Saat bertemu dengan Ariel, yang merupakan orangutan liar yang sering terlihat di sekitar camp, Boy akan bermain-main dengan Ariel disela latihannya.
Ketika berada di Camp JL, Boy sudah mulai dibiasakan untuk menginap di hutan, tapi staff Camp Rasak belum berani untuk menginapkan Boy di hutan. Hal ini karena staff camp harus beradaptasi dengan perilaku dan kebiasaan Boy, selain itu Boy sendiri juga masih membiasakan diri dengan lingkungan barunya di Camp Rasak. Sebelum diinapkan di hutan Boy harus terbiasa dulu dengan hutan tempatnya berlatih, agar ia tidak tersesat nantinya.
Boy juga berlatih membangun sarangnya sendiri. Saat ia telah lelah bermain, ia akan menggunakan sarangnya untuk beristirahat. Staff camp menceritakan bahwa pohon-pohon yang ada di sekitar halaman camp terlihat seperti kehabisan daun karena digunakan Boy untuk membangun sarang. Setelah selesai berlatih, sore hari Boy akan dibawa kembali ke kandangnya lagi.