BUAYA PELIHARAAN PULANG KE RUMAH YANG SEBENARNYA

Facebook
WhatsApp
Telegram
Email

Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Tengah bersama dengan OF-UK Indonesia melepas liarkan seekor Buaya Senyulong pada 10 November 2021. Buaya berjenis kelamin betina tersebut dilepasliarkan di sekitar Camp Siswoyo, tepatnya di Sungai Teringin yang ada di Suaka Margasatwa Lamandau.

Saat akan dilepasliarkan, buaya tersebut diletakkan di atas jembatan, kemudian tim rescue dari SKW II BKSDA Kalimantan Tengah dan OF-UK Indonesia mulai membuka tali yang mengikat tubuh buaya satu persatu. Dalam keterangannya, salah satu staff SKW II BKSDA Kalimantan Tengah, Muda Yulivan, menceritakan bahwa ketika tim mencoba melepas kain yang menutupi mata buaya dengan dayung, buaya tersebut menggigit dayung dengan keras dan membuangnya ke sungai. Namun, setelah beberapa menit buaya dengan panjang tiga meter tersebut turun ke sungai dan kembali ke habitatnya. 

Berawal dari laporan yang diterima oleh Bapak Muri, staff SKW II BKSDA Kalimantan Tengah yang ada di Pos Sampit, dari Bapak Hardiansyah, warga Desa Selucing, Kecamatan Parenggean, Kotawaringin Timur. Bapak Hardiansyah melaporkan, jika ia ingin menyerahkan buaya peliharaannya kepada BKSDA Kalimantan Tengah.

Menindak lanjuti laporan tersebut, pada tanggal 9 November 2021, tim rescue dari OF-UK Indonesia dan SKW II BKSDA Kalimantan Tengah segera menuju ke lokasi yang dimaksud. Setelah menempuh perjalanan selama enam jam, tim pun sampai di kediaman Bapak Hardiansyah. Buaya yang akan diserahkan berada dalam bak penampungan air yang terbuat dari beton di rumah Bapak Hardiansah. Banyak warga yang sedang berkumpul untuk menyaksikan buaya tersebut.

Tim rescue segera menyiapkan peralatan untuk menangkap buaya peliharaan Bapak Hardiansah. Setelah persiapan peralatan selesai, dengan dibantu oleh warga, tim segera menangkap buaya dengan hati-hati. Salah satu kunci penting saat melakukan penangkapan buaya adalah tenang dan tidak banyak menimbulkan suara. Hal ini untuk mencegah stress pada buaya. Buaya yang telah berhasil ditangkap kemudian diangkut dengan mobil rescue SKW II BKSDA Kalimantan Tengah. Ketika melakukan pengecekan kesehatan, dokter hewan OF-UK Indonesia tidak menemukan keanehan di tubuh buaya tersebut, ia hanya menemukan sedikit luka di atas moncong buaya dan melakukan penyemprotan antiseptic pada bagian yang terluka.

Menurut cerita Bapak Hardiansyah, beliau menemukan Buaya tersebut pada tahun 2015. Saat itu, ia dan warga lain sedang mencari ikan di Sungai Rege. Buaya tersebut terjebak dalam jaring ikan karena keadaan sungai yang kering pada saat kemarau. Bapak Hardiansyah kemudian berinisiatif untuk membawa buaya itu pulang dan memeliharanya selama enam tahun. Beliau memberi makan buaya itu ayam. Sadar jika buaya bertambah besar dan panjang, sehingga terlalu berbahaya dan membuatnya mengeluarkan lebih banyak biaya untuk memberi buaya itu makan, membuat Bapak Hardiansyah memutuskan untuk menghubungi polisi setempat. Polisi kemudian meneruskan laporan Bapak Hardiansyah kepada Bapak Muri sebagai perwakilan SKW II BKSDA Kalimantan Tengah di wilayah Sampit.

Saat penandatanganan dokumen serah terima buaya telah selesai, tim rescue tidak lupa memberikan pengarahan pada warga tentang satwa liar yang harus berada di habitat aslinya demi keselamatan satwa dan warga.

Artikel Lainya:

E-Newsletter Edisi Mei 2024

Halo #temankOU, Selamat datang di E-Newsletter OF-UK Indonesia. Ini merupakan E-Newsletter OF-UK Indonesia Edisi Mei 2024.  E-News OF-UK Indonesia merupakan media edukasi dan berbagi informasi

Pesona Kehati Taman Nasional Tanjung Puting

Taman Nasional Tanjung Puting dikelilingi oleh keindahan alam yang mempesona serta keunikan flora dan fauna yang menakjubkan. Tak jarang tim OF-UK indonesia dan tim Balai

Orangutan Jantan Dominan Yang Berkuasa

Orangutan merupakan mamalia arboreal terbesar yang hidup di atas pepohonan dan merupakan spesies semi soliter. Dapat dikatakan jika orangutan jantan yang telah mempunyai bantalan pipi

Hari Kartini, Gender Equality & Restorasi

Setiap tanggal 21 April, kita memperingati Hari Kartini. Raden Ajeng (RA) Kartini merupakan sosok pahlawan perempuan Indonesia yang sangat gigih memperjuangkan hak- hak perempuan. RA

Mengamati Bekantan di Suaka Margasatwa Lamandau

Bekantan (Nasalis larvatus) dinyatakan sebagai salah satu jenis satwa yang dilindungi oleh Pemerintah Indonesia berdasarkan PP No. 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan

Form Subscribe