BUAYA TOMISTOMA RAKSASA YANG GEGERKAN WARGA AKHIRNYA DILEPASLIARKAN

Facebook
WhatsApp
Telegram
Email

Pangkalan Bun, (17/2) – Tim Wildlife Rescue Unit (WRU) SKW II BKSDA Kalteng yang berkolaborasi dengan tim rescue OF-UK Indonesia berhasil melepasliarkan buaya raksasa berbobot kurang lebih 500 kilogram di Sungai Buluh Kecil (SBK), Taman Nasional Tanjung Puting. Pelepasliaran yang seyogyanya dilakukan pada Jumat (14/2), mengalami penundaan sampai keesokan harinya dikarenakan cuaca yang tidak bersahabat. “Karena cuaca yang tidak mendukung, atas rekomendasi kapten kapal, translokasi akan kami lakukan besok (Sabtu, 15/2),” Terang drh. Dimas Yuzrifar dari OF-UK Indonesia pada Jumat (14/2).  

Keesokan harinya, Sabtu (15/2) pukul 04.00 WIB Tim WRU SKW II BKSDA Kalteng dan Tim rescue OF-UK Indonesia berangkat menuju dermaga Pantai Kubu untuk melakukan pelepasliaran buaya yang sempat tertunda. Bapak Roy selaku Kepala Resort Sungai Cabang, TN Tanjung Puting juga ikut mendampingi kegiatan translokasi buaya tersebut. Pukul 09.00 WIB rombongan translokasi sampai di SBK yang dioperasikan oleh OF-UK Indonesia untuk menjemput staff pos yang juga akan ikut dalam proses translokasi buaya.

Pos yang ada di SBK merupakan wujud dukungan dari OF-UK Indonesia untuk perlindungan kawasan Nasional Taman Tanjung Puting. OF-UK Indonesia mengoperasikan dua pos jaga di Sungai Buluh Kecil (SBK) dan Sungai Buluh Besar (SBB). Kedua pos jaga tersebut berfungsi untuk mencegah terjadinya tindak pidana bidang kehutanan. Setiap hari staf pos OF-UK Indonesia menjaga, mengawasi dan mencatat tiap orang yang masuk dalam kawasan.

Setelah sampai di titik pelepasliaran, tim segera melepaskan tali-tali pengaman yang ada di tubuh buaya dengan sangat hati-hati dan penuh ketelitian. Hal ini dikarenakan keselamatan manusia dan satwa dapat terancam jika terjadi kesalahan.  Setelah 15 menit, tali-talipun selesai di lepas. Buaya senyulong berjenis kelamin laki-laki dengan panjang tubuh 4,7 meter tersebut dengan gesit dan penuh tenaga berusaha untuk turun dari atas kapal agar dapat segera menceburkan dirinya ke sungai. Sebelum ia turun ke sungai, ekor buaya itu sempat menyambar papan dapur kelotok hingga rusak parah. Beruntungnya tidak ada yang terluka dalam proses translokasi ini. Buaya berhasil dilepasliarkan dengan sukses dan tim pun dapat kembali ke Pangkalan Bun dengan aman.

Artikel Lainya:

MENIMBA WAWASAN, MAKSIMALKAN PERFORMA

Mencari ilmu dapat kita lakukan kapan saja dan dimana saja melalui berbagai media yang ada. Di era yang serba digital seperti saat ini kita tidak

PESONA SI MACAN DAHAN

Hutan merupakan rumah bagi beraneka ragam flora dan satwa yang berbeda dan memiliki keunikan masing-masing. Satwa yang berjalan di atas tanah, bergelantungan di pohon, melata,

CIPRATAN AIR YANG MENYEGARKAN

Timtom merupakan salah satu orangutan yatim piatu yang ada di program soft-release OF-UK Indonesia dan BKSDA Kalimantan Tengah. Awalnya Timtom mengikuti program soft-release di Camp

DERTO: KONTRIBUSI NYATA DALAM KONSERVASI

Bagi Derto atau yang akrab disapa Eke, membaktikan hidupnya untuk ikut melestarikan hutan dan orangutan sebagai wujud kepedulian dan kesadarannya serta usahanya untuk menyadarkan sesamanya.

KABAR ISTIMEWA DARI ACUY

Tumbuh dan berkembang di alam liar tentu saja menghadirkan tantangan tersendiri. Untungnya, bayi orangutan selalu ditemani oleh induk mereka yang sangat berkontribusi untuk mengajarkan orangutan

Form Subscribe