Indonesia merupakan negara dengan kekayaan keanekaragaman hayati yang amat melimpah. Kekayaan keanekaragaman hayati tersebut bersumber dari beragam flora dan fauna yang ada di Indonesia. Menjaga kelestarian lingkungan agar tetap dapat menjadi tempat yang layak untuk dihuni oleh manusia dan flora fauna, tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah saja. Masyarakat di berbagai profesi dan juga berbagai lapisan usia mempunyai kewajiban untuk selalu melindungi dan melestarikan alam serta keanekaragaman hayati yang telah dipercayakan kepada kita semua.
Salah satu cara untuk membantu pelestarian alam dan keanekaragaman hayati adalah dengan menjalankan edukasi konservasi. OF-UK Indonesia bersama dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Tengah dan Balai Taman Nasional Tanjung Puting telah melakukan edukasi konservasi baik secara daring maupun luring untuk masyarakat di sekitar wilayah Kabupaten Kotawaringin Barat maupun di berbagai wilayah di Indonesia.
Edukasi Konservasi yang selama ini dilakukan berupa Conservation Corner, yaitu dialog interaktif antara narasumber dengan peserta, acara ini telah kita laksanakan secara daring dan luring. Selain Conservation Corner, juga ada visiting school, sesuai dengan namanya kegiatan edukasi ini dilakukan dengan mengunjungi sekolah-sekolah, dari Sekolah Dasar sampai Sekolah Menengah Atas yang ada di wilayah Kabupaten Kotawaringin Barat maupun di sekitar daerah penyangga Suaka Margasatwa Lamandau (SML). Selain itu juga ada kegiatan penanaman pohon bersama di site reforestasi sera field trip ke camp monitoring dan pelepasliaran orang utan di SML yang dikelola oleh OF-UK Indonesia bersama BKSDA Kalimantan Tengah.
OF-UK Indonesia bersama BKSDA Kalimantan Tengah dan Balai TNTP juga membuka program beasiswa yang ditujukan untuk mahasiswa yang sedang melakukan penelitian skripsi, tesis dan disertasi. Beasiswa ini dibuka tiap tahun untuk tiga orang mahasiswa Indonesia. Mahasiswa peraih beasiswa dapat melakukan penelitian di wilayah SML maupun Taman Nasional Tanjung Puting.
Selain edukasi untuk pelajar dan kaum muda, ada juga edukasi dalam bentuk sosialisasi yang ditujukan untuk kaum tua. Bapak-bapak dan ibu-ibu mendapatkan sosialisasi tentang tumbuhan dan satwa liar yang dilindungi, sosialisasi mitigasi konflik, serta pelatihan mata pencaharian berkelanjutan.
Tiap kegiatan edukasi bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat terhadap isu-isu lingkungan yang sedang terjadi. Selain itu, kegiatan ini juga digunakan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat. Jika masyarakat sudah tersentuh hatinya dengan segala permasalahan lingkungan yang sedang kita hadapi saat ini, diharapkan masyarakat, termasuk juga kita semua akan mengubah sikap dan perilaku serta dapat menggerakkan orang lain untuk berperan aktif dalam menyelamatkan dan melestarikan keanekaragaman hayati serta lingkungan kita, tidak hanya untuk kepentingan kita, namun juga demi generasi yang akan datang.