Setiap tanggal 21 April, kita memperingati Hari Kartini. Raden Ajeng (RA) Kartini merupakan sosok pahlawan perempuan Indonesia yang sangat gigih memperjuangkan hak- hak perempuan. RA Kartini mampu memotivasi serta menginspirasi perempuan Indonesia sehingga peran mereka tidak kalah, bahkan sejajar dengan kaum pria. Hal ini juga terlihat nyata dari Kartini masa kini yang bernama Meydina Pratama.
Perempuan mempunyai peran besar dan tak tergantikan dalam pelestarian alam. Mey, begitu biasanya perempuan tangguh ini dipanggil. Beliau mengambil peran aktifnya untuk melindungi dan melestarikan alam dengan bertindak sebagai Supervisor Restorasi di OF-UK Indonesia. Perempuan jebolan IPB dengan background ilmu Silvikultur ini mulai bergabung dengan OF-UK Indonesia sejak tahun 2022 lalu.
Pada posisinya sekarang, Mey bertanggung jawab untuk merencanakan dan melaksanakan kegiatan pemeliharaan bibit, penanaman dan pasca tanam pada empat pos restorasi, yaitu Pos Perapat, Pos Vigilant Howe, Pos Danau Burung, dan Pos Sungai Pasir yang terletak di blok rehabilitasi Suaka Margasatwa Lamandau. Selain itu, Mey juga bertugas untuk melakukan evaluasi dan monitoring terhadap bibit yang telah ditanam, serta berkoordinasi dan bekerjasama dengan SKW II BKSDA Kalteng mengenai kegiatan yang dilakukan.
Agar pekerjaannya berjalan dengan baik dan lancar, Mey harus berkomunikasi dengan staf lapangan yang notabene semuanya adalah lelaki. Namun, ia harus mampu bekerja secara profesional. Mey akan berkomunikasi dan berkoordinasi dengan petugas lapangan mengenai target jumlah, tujuan dan jenis bibit yang akan digunakan. Di sinilah ia membuktikan bahwa perempuan pun dapat bekerja dengan baik dan maksimal. Kesetaraan gender yang awalnya disuarakan oleh RA Kartini telah terbukti tidak sia- sia. Mey merasakan tidak ada kesenjangan antara perempuan dan laki- laki di lapangan. Semua dapat bekerja dengan baik sesuai posisi dan tanggung jawab masing- masing.
Mey mengaku jika hal yang paling mengesankan dari pekerjaannya terjadi saat ia pertama kali mengunjungi camp dan pos sungai. “Sangat menakjubkan bertemu langsung dengan satwa liar di habitatnya,” cerita Mey dengan berbinar- binar. “Melihat orangutan, buaya, bekantan, monyet serta berbagai jenis burung di alam liar merupakan pengalaman yang tak terlupakan,” sambung Meydina.
Sebagai Supervisor Restorasi Meydina berharap agar hutan dapat lestari, berkembang menjadi ekosistem yang baik, kaya akan keanekaragaman hayati, serta masyarakat dan generasi muda turut menjaga hutan.
