Camp Rasak merupakan satu dari lima camp monitoring dan pelepasliaran orang utan yang ada di Suaka Margasatwa Lamandau (SML) yang dikelola oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam Kalimantan Tengah bersama OF-UK Indonesia. Saat ini di Camp Rasak terdapat dua individu orang utan yang berada dalam program soft release. Soft Release merupakan program yang diperuntukan bagi orang utan, yang pada umumnya bekas peliharaan, untuk mempelajari kemampuan dasar seperti mencari makan, memanjat pohon serta membuat sarang, sebelum mereka dilepasliarkan kembali ke habitatnya.
Endut dan Satria merupakan dua orang utan yatim piatu yang sedang berada di program soft release di Camp Rasak. Dua orang utan ini merupakan orang utan bekas peliharaan, yang sekarang sedang kembali berjuang untuk mempelajari kemampuan dasar yang seharusnya mereka pelajari dari induknya, namun harus mereka pelajari sendiri di program soft release. Endut mulai bergabung di program soft release saat usianya 2 tahun, sedangkan Satria bergabung di program soft release pada saat berumur 2.5 tahun.
Setiap hari Endut dan Satria akan dibawa berlatih ke hutan yang terletak di belakang camp oleh staff post. Saat dibawa ke hutan, Endut dan Satria berlatih dan bermain ditempat yang berbeda. Mereka bermain dengan lincah di hutan. Satria akan bermain-main dengan Ariel, anak salah satu orang utan yang sering terlihat di sekitar Camp Rasak, saat mereka bertemu di hutan. Sedangkan Endut lebih suka mencari makanan hutan dan berdiam di atas pohon.
“Saat ini Satria sudah bisa membuat sarangnya sendiri. Saat berlatih di hutan ia biasanya membuat dua sampai tiga sarang,”kata Pak Yadi, salah satu staff camp. Pak Yadi juga menceritakan jika Endut saat ini suka membengkokkan cabang-cabang pohon, namun belum dapat membangun sarang dengan sempurna.
Pada bulan Februari yang lalu, Manager Reintroduksi OF-UK Indonesia dan staff camp membiarkan Satria menginap di hutan selama satu malam. Saat menginap di hutan, Satria membangun sarang yang besar untuk tidur dan tinggal di dalamnya sampai pagi hari. Satria sangat menikmati menginap di hutan dan tidak menunjukkan tanda stress. Keesokan harinya, Satria menghabiskan waktunya untuk mencari makan dan bermain sebelum dibawa lagi ke kandangnya.
Semoga Endut dan Satria segera menguasai kemampuan dasar yang mereka butuhkan untuk bertahan hidup di hutan, agar mereka segera dilepasliarkan kembali ke habitatnya.