Pada penghujung tahun 2022, tepatnya pada bulan Desember ini, kegiatan restorasi yang dilaksanakan oleh OF-UK Indonesia dan BKSDA Kalimantan Tengah memasuki akhir siklus kegiatan restorasi di tahun 2022. Selain kegiatan Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI), kegiatan yang dilakukan adalah pemantauan suksesi alami dan pemeliharaan tanaman area tanam 2020 yang ditanam pada bulan November 2020 seluas 17 Ha yang terletak di empat site penanaman, yaitu Perapat, Vigilant Howe, Danau Burung dan Sungai Pasir di SM Lamandau (SML) dengan jumlah tanaman mencapai 20.400 bibit.
Kegiatan pemeliharaan yang dilakukan antara lain pembersihan gulma, pendangiran dan pemupukan. Pembersihan gulma ditujukan untuk menyingkirkan persaingan tumbuh tanaman utama dengan gulma yang berada di sekitar tanaman. Hal ini dimaksudkan agar tanaman utama dapat tumbuh dengan optimal. Sedangkan pendangiran dilakukan agar tanah menjadi gembur dan meningkatkan aerasi tanah. Pupuk yang biasa digunakan adalah pupuk NPK 16-16-16. Pemupukan dilakukan dengan teknik tugal.
Pemeliharaan melibatkan staff OF-UK Indonesia dan BKSDA Kalteng, kegiatan tersebut juga melibatkan masyarakat lokal yang bertempat tinggal di sekitar SML. Masyarakat yang terlibat berasal dari Desa Babual-Baboti, Natai Sedawak dan Sungai Pasir.
Selain melakukan penanaman dan pemeliharaan tanaman, kegiatan yang tidak kalah penting adalah pemantauan. Pemantauan keliling area suksesi merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mencegah potensi gangguan dan ancaman yang mungkin terjadi di SML, daerah penyangga dan di luar wilayah SML.
Pada bulan Desember ini tidak ditemukan gangguan di tiga wilayah tersebut. Biasanya area suksesi adalah wilayah yang rentan terhadap potensi kebakaran. Namun karena kondisi cuaca hujan, maka potensi kebakaran tidak teridentifkasi pada periode tersebut.
Selain memantau wilayah dari potensi ancaman dan gangguan, pemantauan juga dilakukan pada satwa avifauna dan mamalia. Pembuatan sekat bakar juga dilakukan sebagai upaya untuk menjaga area suksesi agar tidak tersentuh api dan lebih lanjut kawasan hutan di SM Lamandau terhindar dari kebakaran. Pembuatan sekat bakar dilakukan dengan terlebih dahulu membuat jalur utama dengan menggunakan traktor untuk membuka vegetasi belukar. Pembuatan sekat bakar dibuat dengan membuat lorong selebar 3 meter dengan perkiraan panjang 1000 meter. Pembuatan jalur dilakukan dengan menggunakan peralatan yang tersedia. Sekat bakar pada jalan setapak terbuka di sebelah barat ke arah Pos Jaga di sebelah timur menembus jalan setapak lain.