OF-UK Indonesia mendukung BKSDA Kalimantan Tengah dalam kegiatan restorasi hutan. Site restorasi yang dikelola BKSDA Kalimantan Tengah dan OF-UK Indonesia terletak di Suaka Margasatwa Lamanadau (SML). Terdapat empat site restorasi di SML, keempat site restorasi tersebut adalah Perapat, Danau Burung, Sungai Pasir, dan Vigilant Howe. Pada bulan September ini kegiatan yang dilakukan di keempat site restorasi tersebut adalah pemeliharaan bibit di persemaian dan juga penggantian ecobag.
Ada beberapa kegiatan rutin yang termasuk dalam pemeliharaan tanaman. Salah satu kegiatan rutin tersebut adalah penyiraman tanaman. Musim kemarau yang panjang membuat intensitas penyiraman di bulan September ini mengalami peningkatan. Hal ini dilakukan agar kelembaban media tanam tetap terjaga sehingga akar tanaman mendapatkan pasokan air yang cukup sehingga tanaman tidak layu.
Supervisor Restorasi OF-UK Indonesia, Meydina, mengatakan bahwa selama musim kemarau berlangsung, persemaian memerlukan perhatian ekstra untuk menjaga tanaman tetap sehat. Meydina menambahkan, penyiraman yang dilakukan tidak boleh terlalu sedikit, namun juga tidak boleh berlebihan. Penyiraman yang terlalu sedikit membuat media kering miskin hara,dan bibit layu. Jika hal tersebut terjadi maka pertumbuhan tanaman jelas akan terganggu. Sebaliknya, penyiraman yang berlebihan dapat menyebabkan kurangnya udara pada media. Ini mengakibatkan perakaran tidak berkembang dan pertumbuhan bibit terhambat.
BKSDA Kalteng dan OF-UK Indonesia berusaha untuk mengurangi penggunaan plastik di site restorasi. Untuk menggantikan penggunaan polybag dari plastik, BKSDA Kalteng dan OF-UK Indonesia menggunakan ecobag dari bahan nipah. Ecobag dari nipah ini telah digunakan pada kegiatan pembibitan di tiga persemaian (Vigilant Howe, Danau Burung, dan Sungai Pasir) untuk mengurangi penggunaan polybag plastik.
Setelah kurang lebih digunakan selama tujuh bulan dari awal pembibitan, kondisi beberapa ecobag tidak sekuat semula. Ecobag bisa digunakan dibedengan dalam jangka waktu maksimal tiga bulan, pada bulan keempat umumnya ecobag akan mengalami kehancuran. Ini berakibat pada terbukanya media tanam. Oleh karena itu, ecobag akan optimal kinerjanya jika setidaknya diganti dua kali pada saat mulai tahap pembibitan sampai waktu tanam.
Penggantian tersebut dilakukan untuk menghindari pecahnya media tanam yang dapat berdampak pada stres-nya benih dan kemudahan penanaman benih. Ecobag terbuat dari bahan alami yang mudah terurai, sehingga merupakan pilihan yang ramah lingkungan. Penggunaan bahan organik ini diyakini dapat mengurangi tingkat stress bibit yang ditanam. Selain itu, berguna juga sebagai pupuk organik yang bisa membantu proses pertumbuhan pohon menjadi lebih cepat.