Salah satu kegiatan utama di site restorasi yang berada di kawasan Suaka Margasatwa Lamandau dan dikelola bersama oleh OF-UK Indonesia dan BKSDA Kalimantan Tengah adalah penanaman pohon. Bibit pohon yang akan ditanam, umumnya ditempatkan pada polybag (wadah pengganti pot untuk menanam bibit tanaman yang terbuat dari plastik hitam). Namum, hal ini sudah mulai berubah. Untuk mengurangi, yang nantinya mungkin malah akan sama sekali tidak memakai plastik di area restorasi, tim restorasi mulai menggantikan penggunaan polybag dari bahan plastik menjadi bahan alami. Penggantian polybag dari bahan plastik, menjadi ecobag dari bahan nipah mulai digunakan tim restorasi sejak tahun 2022.
Penggunaan ecobag juga untuk menghilangkan ironi yang sering kali terjadi. Disatu sisi dilakukan penanaman untuk restorasi lahan, sementara di lain sisi juga meninggalkan permasalahan lain yaitu limbah plastik yang dapat mencemari lingkungan. Seperti yang kita tahu bahwa limbah plastik merupakan salah satu limbah yang memerlukan waktu sangat lama untuk dapat terurai.
Awalnya sebelum memutuskan menggunakan ecobag dari bahan nipah, tim restorasi juga mencoba untuk menggunakan ecobag dari bahan purun dan sendahas. Dari percobaan yang telah dilakukan, tim kemudian memilih untuk menggunakan bahan dari nipah karena selain kesediaan nipah yang banyak, bahan ecobag dari nipah juga dirasa lebih kuat dan tahan lama dibanding kedua bahan yang lain.
Ide penggunaan ecobag ini tidak hanya berdampak pada lingkungan, namun juga pada kondisi ekonomi masyarakat sekitar kawasan. Penggunaan ecobag sekaligus memberdayakan masyarakat pengrajin lokal. Masyarakat akan mendapatkan penghasilan tambahan dengan membuat pesanan ecobag untuk kegiatan restorasi. Penggantian polybag dengan ecobag diharapkan juga mampu meningkatkan kesejahteraan lingkungan, flora serta fauna dan tentu saja kesejahteraan masyarakat yang ada di sekitar kawasan konservasi.