Taman Nasional Tanjung Puting (TNTP) merupakan rumah bagi ribuan jenis flora dan fauna dengan segala keunikan dan perannya masing-masing di alam liar. Selain terkenal di dalam negeri, TNTP juga tersohor di luar negeri. Area konservasi ini luar biasa terkenal karena kekayaan keanekaragaman hayatinya yang menakjubkan.
Ekosistem TNTP yang unik, menyediakan tempat yang nyaman sebagai tempat tinggal untuk berbagai spesies satwa dan tumbuhan dengan karakteristiknya yang khas. Kawasan konservasi ini terdiri dari berbagai tipe ekosistem seperti rawa air tawar, hutan dataran rendah dan lain sebagainya yang berfungsi sebagai perlindungan dan pelestarian terhadap keanekaragaman satwa liar dan habitatnya.
Tarsius (Cephalopachus bancanus) dan kukang (Nycticebus spp) merupakan contoh satwa yang tinggal di Taman Nasional Tanjung Puting. Red List IUCN memasukkan kedua satwa ini dalam kategori dalam kategori rentan (vulnerable), sehingga satwa ini harus dilindungi dan dilestarikan keberadaannya.
Untuk mengetahui populasi dan sebaran tarsius dan kukang di Resort Pondok Ambung khususnya area sekitar Stasiun Riset dan Pos Jaga, OF-UK Indonesia bersama Balai TNTP mengadakan pemantauan populasi tarsius dan kukang. Kegiatan pemantauan yang dilakukan pada tanggal 16-19 Januari 2024 ini, diharapkan dapat menambah informasi data mengenai populasi dan sebaran primata nokturnal tersebut kawasan konservasi TNTP.
Tarsius dan kukang merupakan primata nokturnal (hewan yang beraktivitas di malam hari) yang sangat sulit diamati. Satwa ini bertubuh kecil dan merupakan endemik di hutan Kalimantan. Pengetahuan rinci tentang distribusi dan kepadatannya di alam sangat terbatas, sehingga hal ini sangat penting untuk memandu strategi pengelolaan konservasi.
Kegiatan yang berlangsung selama empat hari ini dilakukan di Stasiun Riset Pondok Ambung (SRPA) dan Pos Resort Pondok Ambung (PPA), SPTN I Pembuang Hulu, Taman Nasional Tanjung Puting. Waktu pengamatan dimulai pada malam hari antara pukul 18.00 – 21.00 WIB dan pagi hari antara pukul 03.00 – 06.00 WIB. Data yang dikumpulkan yaitu jumlah tarsius, jarak dari jalur, ketinggian dari tanah, aktivitas tarsius, jejak berupa bau khas dan satwa liar nokturnal lainnya yang dijumpai.
Apakah #temankOU tertarik untuk melakukan pengamatan tarsius dan kukang? Ayo kita ketahui dan cintai keanekaragaman hayati yang kita punya!