Orangutan Jantan Dominan Yang Berkuasa

Facebook
WhatsApp
Telegram
Email

Orangutan merupakan mamalia arboreal terbesar yang hidup di atas pepohonan dan merupakan spesies semi soliter. Dapat dikatakan jika orangutan jantan yang telah mempunyai bantalan pipi merupakan orangutan yang paling soliter. Orangutan jantan dewasa hanya terlibat hubungan sosial dalam pergaulan seksual dengan betina. Orangutan jantan juga tidak terlibat dalam membesarkan dan merawat anaknya.

Orangutan jantan dewasa tidak toleran satu sama lain, mereka biasanya akan menghindari pertemuan. Perkelahian hampir akan selalu terjadi jika orangutan jantan dengan bantalan pipi bertemu satu sama lain. Perkelahian akan berlangsung selama beberapa menit ataupun mungkin lebih dari satu jam. Orangutan biasanya akan mendapatkan luka di jari tangan, kaki ataupun wajah mereka.

Perkelahian antar orangutan jantan juga terjadi di area Camp Rasak, Suaka Margasatwa Lamandau. Tidak hanya melibatkan dua orangutan jantan, namun tiga individu orangutan jantan terlibat dalam perkelahian. Kejadian ini berawal ketika Bumi, orangutan yang berada dalam program soft release di Camp Rasak, dibawa oleh staff camp untuk berlatih di hutan. Boy, memang secara rutin dibawa oleh staff camp untuk berlatih di hutan, agar dia segera menguasai kemampuan- kemampuan penting yang ia butuhkan untuk hidup mandiri di alam liar.

Saat dibawa untuk berlatih di hutan, terkadang Boy bertemu dengan Bumi, dan mereka akan bermain sepuasnya. Bumi merupakan orangutan ex-soft release yang telah dilepasliarkan kembali di hutan sekitar Camp Rasak. Hari itu, seperti biasa Boy dibawa oleh staff camp ke hutan untuk berlatih dan ia bertemu dengan Bumi. Saat akan dibawa kembali ke kandangnya, Boy menolak dan lebih memilih mengikuti Bumi masuk ke dalam hutan. Karena hujan yang cukup deras, staff camp tidak dapat mengamati Boy lebih jauh.

Keesokan harinya Boy kembali ke camp dengan luka- luka di tubuhnya. Jari Boy bengkak dan mengalami luka yang serius. Mengetahui hal tersebut, staff camp segera memasukkan Boy ke kandang dan merawat lukanya. Dokter hewan pun segera bertindak mengobati luka- luka Boy.

Tak jauh berbeda dengan Boy, saat berada di sekitar camp, Bumi juga terlihat mengalami sejumlah luka. Saat itu staff camp melihat luka Bumi sudah sedikit mengering, mereka menduga Bumi dan Boy terluka di hari yang sama. Bumi pun dimasukkan ke dalam kandang untuk dirawat dan kembali dilepaskan saat lukanya sudah membaik.

Kemungkinan besar luka yang dialami Bumi disebabkan oleh orangutan jantan dewasa. Hal ini karena terdapat bekas luka gigitan taring pada Bumi. Manager Reintroduksi OF- UK Indonesia mengatakan bahwa ada kemungkinan luka yang dialami oleh Boy dan Bumi disebabkan karena mereka berkelahi dengan Tole. Kemungkinan mereka bertemu dengan Tole saat Boy dan Bumi sedang bermain di hutan. Tole merupakan jantan dewasa dominan di kawasan Camp Rasak yang masih sering terlihat di feeding site.  

Cerita tentang berbagai satwa dan perilakunya di alam liar memang selalu menarik untuk disimak ya. Semoga keanekaragaman hayati di negara kita tetap terjaga #temankOU dan jangan lupa lakukan peranmu untuk ikut melestarikannya!

Artikel Lainya:

E-Newsletter Edisi Mei 2024

Halo #temankOU, Selamat datang di E-Newsletter OF-UK Indonesia. Ini merupakan E-Newsletter OF-UK Indonesia Edisi Mei 2024.  E-News OF-UK Indonesia merupakan media edukasi dan berbagi informasi

Pesona Kehati Taman Nasional Tanjung Puting

Taman Nasional Tanjung Puting dikelilingi oleh keindahan alam yang mempesona serta keunikan flora dan fauna yang menakjubkan. Tak jarang tim OF-UK indonesia dan tim Balai

Orangutan Jantan Dominan Yang Berkuasa

Orangutan merupakan mamalia arboreal terbesar yang hidup di atas pepohonan dan merupakan spesies semi soliter. Dapat dikatakan jika orangutan jantan yang telah mempunyai bantalan pipi

Hari Kartini, Gender Equality & Restorasi

Setiap tanggal 21 April, kita memperingati Hari Kartini. Raden Ajeng (RA) Kartini merupakan sosok pahlawan perempuan Indonesia yang sangat gigih memperjuangkan hak- hak perempuan. RA

Mengamati Bekantan di Suaka Margasatwa Lamandau

Bekantan (Nasalis larvatus) dinyatakan sebagai salah satu jenis satwa yang dilindungi oleh Pemerintah Indonesia berdasarkan PP No. 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan

Form Subscribe