Perubahan iklim, krisis iklim, pemanasan global menjadi topik yang sering kali kita dengar dan kita baca, baik di sosial media maupun dari kampanye yang sering digelar oleh aktivis lingkungan. bem.fema.ipb.ac.id menuliskan krisis iklim, perubahan iklim, dan pemanasan global merupakan hal yang sama, semua disebut pemanasan global, karena kita masih fokus pada fenomena alamnya. Kemudian istilah itu mulai diganti dengan perubahan iklim, agar kita lebih fokus pada efeknya terhadap iklim.
Perubahan iklim merupakan ancaman yang nyata bagi bumi dan seluruh penghuninya. Perubahan iklim dapat disebabkan oleh faktor alam maupun manusia. Kegiatan manusia sehari-hari mempunyai dampak yang besar atas peristiwa ini. Dampak yang muncul pun tidak main-main, seperti naiknya temperatur bumi, sampai dengan memberikan pengaruh ke berbagai aspek alam dan tentu kehidupan manusia.
Dilansir dari cnbcindonesia.com, NASA menjelaskan perubahan iklim adalah perubahan cuaca yang biasa terjadi di suatu tempat. Sebagai contoh, perubahan curah hujan bisa dalam setahun. Perubahan iklim menurut NASA juga merupakan perubahan iklim bumi, seperti perubahan suhu bumi.
Punahnya beberapa spesies tumbuhan dan hewan merupakan salah satu dampak dari perubahan iklim. Tumbuhan dan hewan yang tidak dapat beradaptasi dengan cuaca yang ekstrim lama-kelamaan akan mati. Sedangkan dampaknya pada manusia, perubahan iklim dapat menyebabkan resiko pada manusia. Kemarau yang panjang dapat menyebabkan bakteri, virus maupun kuman berkembang dengan cepat.
Setiap orang bertanggung jawab dan tentu dapat membantu menekan perubahan iklim. Salah satunya adalah dengan mengembalikan kondisi hutan, agar menjadi tempat tinggal yang nyaman untuk hewan dan tumbuhan di dalamnya sehingga terhindar dari kepunahan. OF-UK Indonesia bersama BKSDA Kalimantan Tengah melakukan program restorasi di Suaka Margasatwa Lamandau sejak tahun 2015. Penanaman tersebut dilakukan di empat site, yaitu Danau Burung, Vigilant Howe, Perapat dan Sungai Pasir.
Tujuan dari program restorasi yang dilakukan oleh OF-UK Indonesia dan BKSDA Kalteng adalah untuk memulihkan kembali kondisi hutan yang mengalami degradasi/kerusakan akibat gangguan kebakaran, perambahan dan atau perkembangan jenis invasif. Kegiatan yang dilakukan meliputi penyediaan bibit, penanaman, pemeliharaan serta pemantauan pertumbuhan tanaman. OF-UK Indonesia dan BKSDA Kalimantan Tengah berharap agar kegiatan ini dapat mencapai hasil yang optimal dan berkelanjutan, sehingga hutan dapat terus lestari dan dampak perubahan iklim dapat berkurang.