Stasiun Riset Pondok Ambung merupakan salah satu site yang ada di Taman Nasional Tanjung Puting. Sejak tahun 2005, OF-UK Indonesia mendukung Balai Taman Nasional Tanjung Puting (Balai TNTP) dalam pengelolaan Stasiun Riset Pondok Ambung (SRPA) yang berada di Resort Pondok Ambung. Sesuai dengan namanya, SRPA diperuntukkan bagi peneliti yang akan melakukan penelitian keanekaragaman hayati, seperti penelitian tentang bekantan, kupu-kupu atau buaya di wilayah Taman Nasional Tanjung Puting. Terdapat sarana dan prasarana penelitian seperti ruang tidur, ruang kerja, ruang makan dan pertemuan, kamar mandi, alat transportasi speed boat dan kelotok serta beberapa peralatan untuk mendukung kegiatan penelitian yang dilakukan. Selain digunakan oleh peneliti, di Stasiun Pondok Ambung juga dilakukan pemantauan keanekaragaman hayati oleh OF-UK Indonesia bersama Balai TNTP. OF-UK Indonesia dan Balai TNTP secara rutin melakukan pemantauan keanekaragaman hayati berupa pemantauan bekantan, buaya senyulong, tarsius, kamera jebakan, fenologi dan data abiotik.

Salah satu primata yang dapat kita temui di sekitar SRPA adalah satwa berbulu dengan ukuran kecil, namun mempunyai mata yang bulat dan besar. Ada yang tahu satwa apa yang dimaksud? Yaps, satwa tersebut adalah tarsius, primata nokturnal yang aktif di malam hari. Dalam daftar IUCN, status konservasi satwa yang dapat memutar kepalanya 180 derajat ini adalah rentan.
Saat melakukan monitoring tarsius di SRPA, terkadang tim tidak dapat menjumpai satwa yang lebih pasif dan menghabiskan waktunya dengan bersembunyi atau tidur di siang hari ini, tim hanya menjumpai aroma khasnya saja. Tim melakukan pemantauan tarsius pada malam hari di sekitar SRPA, karena pada saat itulah satwa ini aktif. Tarsius akan mencari serangga untuk mereka makan saat hari sudah gelap. Primata unik ini mengkonsumsi serangga sebagai pakan utamanya, sehingga tarsius bisa menjadi pengendali hama.

Monitoring serta penelitian tarsius maupun satwa dan tumbuhan lain yang ada di wilayah TNTP merupakan hal yang penting dilakukan. Data yang diperoleh dari penelitian maupun pengamatan yang dilakukan oleh OF-UK Indonesia dan Balai TNTP tersebut bermanfaat untuk mendukung pengelolaan keanekaragaman hayati bagi Balai TNTP.